28 Desember 2009

PENYAKIT DIABETES MALITUS ( KENCING MANIS )

WASPADALAH PENYAKIT DIABETES
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana terjadi peningkatan kadar gula di dalam darah. Penyakit ini sering juga disebut Penyakit KENCING MANIS. Begitu ketahuan mengidap Diabetes, seseorang diwajibkan menjalankan disiplin ketat dalam hal makan-minum dan berolah raga. Kalau tidak, ancamannya sungguh tidak main-main !.

Diabetes bukanlah penyakit menular, penyakit ini disebabkan oleh gangguan produksi hormon Insulin yang dihasilkan oleh sel Beta pankreas.
Apa yang sebenarnya terjadi ?
Setiap kali menerima asupan karbohidrat dari makanan, tubuh akan memecahnya menjadi gula sederhana (Glukosa) yang akan segera masuk dalam aliran darah. Kondisi ini merangsang kelenjar pankreas untuk menghasilkan hormon Insulin, yang bertugas menggiring glukosa masuk kedalam sel, agar tidak gentayangan di dalam darah. Namun adakalanya tidak semua glukosa yang seharusnya tersimpan dalam sel berhasil digudangkan dan masih banyak yang tertinggal didalam darah. Akibatnya, gula darah ini akan dibuang bersama urin (air kencing), sehingga kencing terasa manis.
Awasi Gejalanya
Gejala awal kencing manis ditandai dengan terjadinya “ TIGA BANYAK “ yaitu :
* Banyak minum , karena sering haus
* Banyak kencing
* Banyak makan
Bila gejala awal ini terlewatkan dari perhatian, biasanya penderita mengalami penurunan berat badan dalam waktu 2-4 minggu, berat badan bisa susut sampai 5-10 kg
Beberapa faktor risiko kemungkinan pendertita mendapat penyakit Kencing Manis
1. Keturunan
Waspadalah jika orang tua (baik keduanya atau salah satu), ataupun saudara yang lainnya ada yang menderita kencing manis. Berarti Anda telah mengenggam resiko 40 % untuk mengidap Diabetes
2. Bayi Super
Resiko yang sama muncul pada orang yang pernah melahirkan bayi lebih dari 4000 gram atau dalam pemeriksaan pernah ditemukan kadar glukosa darahnya melebihi 140 mg/l (puasa) atau di atas 200 mg/dl (2 jam setelah makan)
3. Berat badan
Kegemukan (obesitas) juga turut mengundang kedatangan diabetes. Seseorang dikatakan gemuk apabila Berat Badan Relatif (BBR) > 120 %. Rumusan ini diperoleh dari :
BBR = BB (kg) / (TB (cm) – 100) X 100%
Misal : TB = 165cm, BB = 68kg
BBR = 68/(165-100) x 100% = 105%
4. Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi (hipertensi), yakni tensi lebih besar daripada 160/95, mengundang kemungkinan yang sama.

Bagaimana mencegahnya ?
1. Pola hidup sehat
Olah raga yang teratur, juga jauhi makanan yang mengundang Diabetes dengan berkonsultasi kepada dokter anda.
2. Kurangi gula
Langkah pertama adalah mengurangi konsumsi gula dan makanan – minuman bergula, antara lain Es krim, soft drink, jeli. Batasi hingga konsumsi gula atau makanan-minuman manis tidak lebih dari setara 2.5 sendok makan rata gula pasir/hari
3. Jaga berat badan
Begitu diketahui BBR sudah melampui 110 %, segeralah untuk berdiet rendah kalori atau tingkatkan aktivitas fisik
4. Makan makanan alami

Imbangi dengan meningkatkan konsumsi bahan makanan alami yang kaya serat kasar (sayuran hijau, beras putih tumbuk, beras merah, buah-buahan)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan kadar gula darah dapat dilakukan :
1. Gula darah sewaktu
2. Gula darah saat puasa
3. Gula darah 2 jam post prandial (sesudah makan)

Adapun persiapan sebelum melakukan pemeriksaan DM
1. Puasa 10 – 12 jam
Selama menunggu diambil darah tidak diperkenankan makan/minum dan merokok
2. Hindari Stress
Stress menyebabkan kenaikan glukosa yang dibebaskan dari cadangan hati
Parameter Glukosa Darah (mg/dl)

Komplikasi
Kadar gula darah yang terus menerus tinggi juga akan menyebabkan gangguan-gangguan beberapa tahun kemudian yang kita kenal sebagai komplikasi jangka panjang.
Komplikasi ini dapat mempengaruhi :
1. Mata
 Perhatikaan perubahan dalam penglihatan. Saran :
* Temui dokter anda
* Kontrol kadar gula darah anda
* Kontrol tekanan darah anda
2. Ginjal
Perhatikan kadar protein dalam air kencing atau peningkatan tekanan darah. Saran :
* Temui dokter anda
* Kontrol gula darah anda
* Batasi makanan berprotein
3. Jantung

Perhatikan adanya sakit dada dan atau nafas pendek. Saran :
* Temui dokter anda
* Kontrol gula darah anda
* Batasi kolesterol
* Kontrol tekanan darah
* Hindari merokok
* Olah raga sesuai dengan anjuran dokter
4. Kaki

Perhatikan rasa sakit, bengkak atau luka yang tidak kunjung sembuh. Saran :
* Temui dokter anda
* Kontrol gula darah anda
* Batasi kolesterol
* Kontrol tekanan darah anda
* Hindari merokok
* Olah raga sesuai anjuran dokter
* Lakukan perawatan kaki yang baik

Sumber :
1. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2002 (ISBN 979-97262-0-4) diterbitkan oleh PB. Perkeni
2. Mayfield JA, Reiber GE, Sanders LJ, Janisse D, Pogach LM. Preventive foot care in people with diabetes. Diabetes Care 2003 Jan;26 Suppl 1:S78-9
3. Elizabeth Tara, MD. & Eddy Soetrisno, Intimedia & Ladang Pustaka, Jakarta “Anda Perlu Tahu Diabetes”

Informasi kesehatan ini disajikan semata-mata untuk tujuan pendidikan/ penyuluhan kesehatan bagi masyarakat dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan pelayanan dari penyedia layanan kesehatan profesional. Segala hal tentang penentuan penyakit dan kondisi kesehatan pasien serta penatalaksanaannya harus didasarkan kepada penilaian dokter yang menanganinya.
Baca Selengkapnya - PENYAKIT DIABETES MALITUS ( KENCING MANIS )

24 Desember 2009

INFORMASI PENYAKIT HIPERTENSI ( DARAH TINGGI )

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
 
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1
(Hipertensi ringan)
140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2
(Hipertensi sedang)
160-179 mmHg 100-109 mmHg
Stadium 3
(Hipertensi berat)
180-209 mmHg 110-119 mmHg
Stadium 4
(Hipertensi maligna)
210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih

PENGENDALIAN TEKANAN DARAH
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
  1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
  2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.
    Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
  3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. 
 GEJALA :
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
- sakit kepala
- kelelahan
- mual
- muntah
- sesak nafas
- gelisah
- pandangan menjadi kabur
yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Hipertensi yg tidak diobati

PENGOBATAN
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
  1. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
  2. Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol darah tinggi.
    Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
  3. Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat.
    Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
  4. Berhenti merokok. 
PEMBERIAN OBAT-OBATAN
  1. Diuretik thiazide biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk mengobati hipertensi.
    Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan tekanan darah.
    Diuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
    Diuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih, sehingga kadang diberikan tambahan kalium atau obat penahan kalium.
    Diuretik sangat efektif pada:
    - orang kulit hitam
    - lanjut usia
    - kegemukan
    - penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun
  2. Penghambat adrenergik merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker dan alfa-beta-blocker labetalol, yang menghambat efek sistem saraf simpatis.
    Sistem saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan segera akan memberikan respon terhadap stres, dengan cara meningkatkan tekanan darah.
    Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker, yang efektif diberikan kepada:
    - penderita usia muda
    - penderita yang pernah mengalami serangan jantung
    - penderita dengan denyut jantung yang cepat
    - angina pektoris (nyeri dada)
    - sakit kepala migren.
  3. Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-inhibitor) menyebabkan penurunan tekanan darah dengan cara melebarkan arteri.
    Obat ini efektif diberikan kepada:
    - orang kulit putih
    - usia muda
    - penderita gagal jantung
    - penderita dengan protein dalam air kemihnya yang disebabkan oleh penyakit ginjal menahun atau penyakit ginjal diabetik
    - pria yang menderita impotensi sebagai efek samping dari obat yang lain.
  4. Angiotensin-II-bloker menyebabkan penurunan tekanan darah dengan suatu mekanisme yang mirip dengan ACE-inhibitor.
  5. Antagonis kalsium menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan mekanisme yang benar-benar berbeda.
    Sangat efektif diberikan kepada:
    - orang kulit hitam
    - lanjut usia
    - penderita angina pektoris (nyeri dada)
    - denyut jantung yang cepat
    - sakit kepala migren.
  6. Vasodilator langsung menyebabkan melebarnya pembuluh darah.
    Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai tambahan terhadap obat anti-hipertensi lainnya.
  7. Kedaruratan hipertensi (misalnya hipertensi maligna) memerlukan obat yang menurunkan tekanan darah tinggi dengan segera.
    Beberapa obat bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan sebagian besar diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah):
    - diazoxide
    - nitroprusside
    - nitroglycerin
    - labetalol.
    Nifedipine merupakan kalsium antagonis dengan kerja yang sangat cepat dan bisa diberikan per-oral (ditelan), tetapi obat ini bisa menyebabkan hipotensi, sehingga pemberiannya harus diawasi secara ketat. 
PENCEGAHAN
Perubahan gaya hidup bisa membantu mengendalikan tekanan darah tinggi.
Disamping oleh raga yang teratur konsumsi obatan herbal yang mengandung serat alami seperti : Kapsul Afiafit, Teh Mahkota Dewa, Teh Rosela (Mazela ) yang sudah terbukti banyak membantu pasien yang terkena hipertensi karena herbal-herbal tersebut bersifat alami serta secara klinis banyak mengandung zat-zat yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Perubahan gaya hidup
Baca Selengkapnya - INFORMASI PENYAKIT HIPERTENSI ( DARAH TINGGI )

22 Desember 2009

8 PENYAKIT TUMOR YANG MENGERIKAN

Setiap insan manusia yang diciptakan Tuhan mungkin akan mengharapkan sesuatu yang paling sempurna, tapi sayangnya gambar-gambar berikut merupakan orang yang mungkin belum sempurna akibat penyakit yang dinamakan Tumor atau Kanker.

Seperti diketahui, Tumor atau kanker terbentuk melalui 2 kondisi yaitu adanya promoter dan inisiator. Promoter merupakan rangsangan/stimulus yang berulang-ulang hingga saat memicu DNA inti sel mengalami mutasi secara tiba-tiba (inisiator). Akibatnya gen-gen akan memberikan instruksi yang kacau pada tubuh dan memberikan perintah untuk membentuk jaringan monster atau apa pun bentuknya yang bukan merupakan jaringan normal.

Sel-sel yang telah kacau inilah yang merupakan generasi jaringan kanker atau tumor yang disebut sebagai inisiator kanker. Bila gen kanker sudah terbentuk maka gen ini akan mudah diturunkan sehingga generasi berikutnya juga beresiko terkena kanker.

Seberapa cepat proses ini terjadi sangat tergantung kepada seberapa kuat factor promoter dan berapa lama paparan terjadi, serta kemampuan tubuh dalam menangkal/menetralkan factor promoter.

Berikut gambar-gambarnya.

1. Jose: the man with no face

2. Huang Chuncai: 44 pound (20kg) tumor on his face

3.  Huang Liqian: 33 pound (15Kg) tumor on his neck

4. Chen Zongtao: 154 pound (70kg) tumor on his right leg

5. Gao An-ni: tumor in her underlip

6. Lai Ti Dao: 10 pound (4.5KG) tumor on her face

7.  Phuon: another facial tumor, no luck

8. Chantal Sébire: Suffered from esthesioneuroblastoma, died through euthanasia

Intinya, bersyukur yuk apa yang sudah kita punya dan rasakan saat ini. (ODD/
Baca Selengkapnya - 8 PENYAKIT TUMOR YANG MENGERIKAN