29 Maret 2010

Aspartam, Si Manis yang Menuai Kontroversi

Pernahkah Anda mendengar kata aspartam? Mungkin masih agak asing di telinga, tetapi tahukah bahwa asparatam adalah salah satu dari pemanis buatan yang telah dipakai secara luas, selain jenis pemanis kimia lain seperti sakarin dan siklamat.

Aspartam memiliki rasa yang lebih manis 180-200 kali dari gula yang biasa.Tak heran apabila pemanis ini banyak sekali dipakai dalam berbagai macam produk, baik makanan maupun minuman.

Aspartam juga kerap disebut sebagai pemanis buatan yang lebih keras daripada biang gula. Padahal, persepsi tentang biang gula itu sendiri masih banyak yang keliru karena kata biang gula belum mendapat kesepakatan, apakah kandungan di dalamnya dan apa yang dimaksud dengan biang gula itu sendiri.

Tak jarang orang banyak yang mengasumsikan pengertian biang gula berbeda-beda. Ada yang menyebut biang gula bukan pemanis buatan dan terdiri dari gula yang belum diproses. Padahal, aspartam yang merupakan pemanis buatan pun sering kali disebut di berbagai artikel sebagai biang gula. Dan, ini berlaku untuk pemanis buatan lainnya, seperti siklamat dan sakarin.

Bahkan, ada juga yang berpikir bahwa gula batulah yang disebut sebagai biang gula. Jadi, apakah akhirnya biang gula itu adalah gula itu sendiri ataukah gula batu ataukah merujuk pada si pemanis buatan? Sampai saat ini belum ada suatu kesepakatan mengenai apa yang disebut dengan biang gula, padahal kata ini umum digunakan di masyarakat.

Serba-serbi aspartam
Aspartam merupakan produk bubuk kristal yang tidak berbau dan berwarna putih serta kestabilannya sangatlah bergantung pada waktu, temperatur, pH, dan aktivitas air. Aspartam sangat stabil apabila dalam keadaan kering, tetapi pada temperatur 30 hingga 80 derajat celsius (dipanaskan, disterilisasi,dan lain-lain) maka aspartam akan kehilangan rasa manisnya. Oleh karena itu, pada makanan yang hanya sedikit atau cukup mengandung airlah maka rasa manis aspartam akan tetap bertahan, aspartam sendiri sangat baik untuk produk yang disimpan dalam pendingin atau dalam keadaan beku.

Berdasarkan penelitian, aspartam sebenarnya mengandung dua komponen natural yang sering terdapat di makanan pada umumnya, yaitu asam aspartik dan fenilalanin. Dua komponen ini sering terdapat pada produk alami yang beredar di masyarakat. Dalam makanan yang mengandung protein, contohnya daging, gandum, dan produk yang berasal dari susu. Selain itu, komponen ini juga sering terdapat pada beberapa jenis buah dan sayuran.

Aspartam ditemukan pada 1965 oleh seorang ahli kimia dan disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) pada 1974. Akan tetapi, izin pemasaran aspartam dicabut beberapa bulan kemudian karena adanya sebuah pengaduan bahwa bahan ini berbahaya dan merupakan bahan karsinogenik penyebab kanker sehingga perlu dievaluasi lebih lanjut. Oleh karena itu, dilakukanlah penelitian lebih lanjut mengenai aspartam sehingga tercapailah sebuah hasil yang memuaskan pihak FDA.

Pada 1981, FDA menyatakan aspartam tidak berbahaya apabila dikonsumsi secukupnya serta diberikan dengan batas pengonsumsian sehari-hari untuk penggunaan pada bahan makanan padat. Lalu, perizinan penggunaan aspartam sebagai tambahan dalam minuman soft drink menyusul pada 1983 dan akhirnya pada 1996 dinyatakan sebagai bahan pengganti pemanis buatan yang dapat digunakan secara umum.

Keamanan penggunaan aspartam telah diteliti dan diakui oleh banyak organisasi nasional dan internasional, termasuk FAO/WHO Commitee of Experts on Food Additives (JEFCA) dan disetujui oleh badan parlemen Eropa untuk digunakan sebagai pemanis buatan di bahan makanan pada 30 Juni 1994.

Bahkan, di Perancis telah disetujui sejak 1988. Nilai ambang batas/acceptable daily intake (ADI) yang telah disetujui oleh JEFCA adalah 40 mg/kgBB/hari yang apabila dikonversikan sebanyak 18-19 kaleng diet cola pada individu yang mempunyai berat badan 68 kg karena produk diet cola mengandung aspartam yang sangat sedikit.

Berdasarkan percobaan oleh Karim dkk dan Stegink dkk pada 1996, metabolisme aspartam terjadi pada saluran pencernaan menjadi komponen metanol sebanyak lebih kurang 10 persen, 40 persen asam aspartik dan 50 persen fenilalanin. Sedangkan pada penelitian Creppy dkk pada 1998 menyatakan, hanya sebagian kecil saja aspartam yang mungkin diserap tanpa dimetabolisasi. Akan tetapi, hal ini masih perlu dikonfirmasikan.

Kontroversi aspartam
Meski penggunaannya telah mendunia dan telah disetujui oleh WHO, bukan berarti aspartam langsung bisa diterima oleh masyarakat. Banyak kontroversi muncul dikarenakan adanya penelitian mengenai produk aspartam dengan beragam hasil yang berbeda.

Pada 1996, sebuah artikel yang dikemukakan oleh JW Olney menyatakan adanya kemungkinan bahwa aspartam menyebabkan peningkatan insiden dari tumor otak sehingga menimbulkan perdebatan di berbagai media.

Pada tahun yang sama, badan-badan kesehatan di berbagai belahan dunia telah memberikan reaksi dengan menyatakan pada publik bahwa berbagai macam penelitian telah dilakukan. Sejumlah penelitian lain masih berlangsung untuk mendapatkan bukti sains yang mendukung.

Sementara itu, bukti dari penelitian yang dilakukan oleh FDA FR (1981-1984), Koestner dan Cornell dkk pada 1984 serta yang dilakukan Flamm (1997) membantah pernyataan tersebut dengan menyatakan bahwa tidak ada potensi karsinogenik yang menyebabkan kanker pada pemakaian aspartam di tikus percobaan.

Perdebatan mengenai hasil penelitian Olney juga dikemukakan oleh para peneliti lain, termasuk Levy dkk pada tahun 1996 yang menyatakan bahwa jika pengumpulan data mengenai insiden tumor otak dan pemakaian aspartam dikumpulkan dari 1973 hingga 1992, hasil penelitian Olney tidak relevan, karena Levy mendapatkan hasil bahwa insiden tumor otak meningkat bukan karena mengkonsumsi aspartam.

Pendapat serupa dinyatakan oleh penelitian Lim dkk yang mengikuti perjalanan 285.079 pria dan 1888.905 wanita pengonsumsi aspartam, baik di dalam minuman mereka saat dingin maupun panas sejak 1995 hingga 2000, hasil penelitian ini mendapati bahwa tidak ada kaitannya dengan risiko kanker otak dan kelainan pembentukan darah. Studi ini dipublikasikan di jurnal Cancer epidemiology Biomarkers and Prevention pada 2006.

Salah satu penelitian terbaru pada 2008 yang membantah bahwa aspartam menyebabkan kanker adalah penelitian dari Magnuson dan Williams yang disponsori oleh Burdock Group. Ini adalah sebuah badan peneliti independen yang di-support secara finansial oleh perusahaan Ajinomoto, salah satu produsen Aspartam. Bahkan pada 2009, salah satu penelitian yang disokong oleh Italian Association for Cancer Research dan The Italian League Against Cancer menyatakan bahwa tidak terbukti bahwa aspartam menyebabkan kanker lambung, pankreas, dan lapisan rahim (endometrium).

Memang, penggunaan aspartam yang masih menjadi kontroversi tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi terjadi juga di Amerika dan sejumlah negara lainnya. Akan tetapi, sejauh ini FDA dan beberapa organisasi kesehatan lainnya masih menyatakan aman untuk dikonsumsi berdasarkan banyaknya penelitian yang dilakukan di berbagai belahan dunia dari masa ke masa.

Untuk itu, pertanyaan apakah aspartam memang aman untuk dikonsumsi? Kita kembalikan lagi kepada individu masing-masing untuk menjawabnya. Karena meski badan kesehatan dunia sudah menyatakan aman, apabila seorang individu merasa tidak nyaman untuk mengonsumsi, maka keputusan terakhir berada di tangan sang pengonsumsi.

dr Intan Airlina Febiliawanti
Baca Selengkapnya - Aspartam, Si Manis yang Menuai Kontroversi

28 Maret 2010

ATAKSIA PENYAKIT MEMATIKAN


Ataksia sering muncul ketika bagian dari sistem saraf yang mengendalikan gerakan mengalami kerusakan. Penderita ataksia mengalami kegagalan kontrol otot pada tangan dan kaki mereka, sehingga menghasilkan kurangnya keseimbangan dan koordinasi atau gangguan gait (Glucosamine/chondroitin Arthritis Intervention Trial).
Ataksia Friedreich merupakan penyakit menurun yang menyebabkan kerusakan progresif terhadap sistem saraf sehingga menyebabkan gangguan gait dan masalah berbicara sampai penyakit jantung. Penyakit ini dinamakan seperti dokter Nicholaus Friedreich, yang pertama kali mendeskripsikan kondisi tersebut pada tahun 1980.
Ataksia yang merupakan gangguan koordinasi seperti kikuk atau gerakan canggung dan tidak kokoh, muncul pada banyak penyakit dan kondisi.
Ataksia Friedreich disebabkan kemunduran jaringan saraf pada urat saraf tulang belakang (spinal cord) dan saraf yang mengendalikan gerakan otot pada lengan dan kaki. Urat saraf menjadi tipis dan sel-sel saraf kehilangan serabut myelin.
Ataksia Friedriech, meskipun jarang merupakan ataksia yang paling sering diturunkan dan terjadi pada wanita dan pria dengan risiko yang sama.
PENYEBAB
Sebagian besar gangguan yang menghasilkan ataksia menyebabkan bagian dari otak yang disebut serebelum (otak kecil) memburuk atau atrofi. Kadang urat saraf tulang belakang (spinal cord) juga terpengaruh. Degenerasi serebelar dan spinosereberal digunakan untuk mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada sistem saraf manusia, namun bukan diagnosa yang spesifik. Degenerasi serebelar dan spinosereberal memiliki banyak penyebab.
GEJALA
Gejala dan waktu onset tergantung dari tipe ataksia. Bahkan terdapat banyak variasi dalam keluarga yang sama dengan tipe ataksia yang sama. Kelainan resesif umumnya menyebabkan gejala yang dimulai sejak masa kanak-kanak dibandingkan dewasa.
Bagaimanapun, dalam tahun-tahun terakhir, sejak tes genetik tersedia, diketahui ataksia Friedreich mulai terjadi saat dewasa pada beberapa kasus. Ataksia dominan sering muncul pada umur 20 tahun sampai 30 tahun atau bahkan lebih tua lagi. Kadang individu dapat tidak menunjukkan gejala sampai usia 60 tahun.
Biasanya keseimbangan dan koordinasi yang dipengaruhi pertama kali. Tidak adanya koordinasi tangan, lengan dan kaki dan kemampuan berbicara adalah gejala umum lainnya. Berjalan menjadi semakin sulit dan ditandai oleh berjalan dengan menempatkan kaki semakin jauh untuk mengimbangi keseimbangan yang buruk.
Gangguan koordinasi lengan dan tangan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan kontrol gerak yang baik seperti menulis dan memakan. Gerakan mata yang lambat dapat dilihat pada beberapa bentuk ataksia. Seiring berjalannya waktu, ataksia dapat mempengaruhi kemampuan berbicara & menelan.
Ataksia yang diwariskan merupakan kelainan degeneratif yang berkembang selama beberapa tahun. Seberapa parah dan kemungkinan berujung pada kematian tergantung tipe ataksia, usia dimulainya gejala dan faktor lain hanya sedikit dipahami saat ini. Komplikasi saluran pernapasan dapat menjadi fatal pada orang yang ?bed bound? atau memiliki masalah menelan yang parah.
DIAGNOSA
Diagnosa ataksia Friedreich dilakukan berdasarkan pemeriksaan klinis termasuk riwayat medis dan melalui pemeriksaan fisik. Tes yang dilakukan meliputi:
  • Elektromiogram (EMG), yang mengukur aktivitas elektrik sel-sel otot.
  • Studi pengantaran saraf, yang mengukur kecepatan saraf meneruskan rangsangan.
  • Elektrokardiogram (EKG), yang memberikan hasil grafik aktivitas elektrik atau pola denyut jantung
  • Ekokardiogram, yang merekam posisi dan gerakan otot jantung.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau scan computed tomography (CT) scan, yang menyediakan gambar otak dan urat saraf tulang belakang.
  • Ketukan tulang belakang (spinal tap) untuk mengevaluasi cairan serebrospinal.
  • Tes darah dan urin untuk mengetahui naiknya kadar glukosa.
  • Tes genetik untuk mengidentifikasi gen yang dipengaruhi.
PENGOBATAN
Seiring dengan banyaknya penyakit degeneratif pada sistem saraf, tidak ada obat atau pengobatan yang efektif untuk Ataksia Friedriech. Bagaimana pun, banyak gejala dan komplikasi yang dapat diobati untuk membantu pasien mempertahankan fungsi optimal selama mungkin. Diabetes, jika ada, dapat diobati dengan diet dan obat seperti insulin dan beberapa penyakit jantung juga dapat diobati dengan obat.
Masalah orthopedi seperti deformitis kaki dan skoliosis dapat diatasi dengan alat penguat atau operasi. Terapi fisik dapat memperlama penggunaan lengan dan kaki. Peneliti berharap kemajuan dalam memahami genetik ataksia Friedriech dapat menjadi pemecahan dalam pengobatan.
PENCEGAHAN
Penyakit yang diturunkan secara genetik ini tidak dapat dicegah. Namun, saat ini banyak penelitian yang sedang dilakukan untuk memahami penyakit ini lebih lanjut.







Baca Selengkapnya - ATAKSIA PENYAKIT MEMATIKAN

13 Maret 2010

MENGETAHUI KHASIAT KUMIS KUCING


Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus (B1) Miq.), merupakan Terna, tumbuh tegak, pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya, tinggi 1-2 m, batang segi empat agak beralur, berbulu pendek atau gundul.
Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri.
Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang, wama ungu pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk wama coklat gelap. Tumbuh di dataran rendah dan daerah ketinggian sedang.
Syarat Tumbuh Kumis Kucing :
a. Iklim
1. Ketinggian tempat : 500 m - 900 m di atas permukaan laut
2. Curah hujan tahunan : 3000 mm/tahun
3. Bulan basah (diatas 100 mm/bulan) : 7 bulan - 9 bulan
4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 bulan - 5 bulan
5. Suhu udara : 280C - 340C
6. Kelembapan : sedang
7. Penyinaran : tinggi
b. Tanah
1. Jenis : andosol, latosol
2. Tekstrur : lempung berpasir
3. Drainase : baik
4. Kedalaman air tanah : diatas 70 cm dari permukaan tanah
5. Kedalaman perakaran: 30 cm - 60 cm dari permukaan tanah
6. Kemasaman (pH) : 5 - 7
7. Kesuburan : sedang - tinggi
Pada umumnya tanaman kumis kucing diperbanyak dengan stek batang atau stek cabang. Pilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua, lalu dipotong menjadi stek-stek berukuran panjang 15 cm - 25 cm atau beruas sekitar 2 buku - 3 buku.
Stek bibit bisa ditanam langsung di kebun sedalam 5 cm, kemudian padatkan tanah di sekitar pangkal stek, dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, 40 cm x 50 cm dan 60 cm x 60 cm
Nama lokal dari tanaman ini antara lain :
  • Kumis kucing, Mamang besar (Indonesia);
  • Kutun, mamam, bunga laba-laba (Jawa);
  • Mao Xu Cao (China).
Ada beberapa penyakit yang dapat diobati dari kumis kucing yaitu Infeksi Ginjal, Infeksi Kandung kemih, Kencing batu, Encok; Peluruh air seni, menghilangkan panas dan lembab
Pemanfaatan dari kumis kucing ada pada seluruh tumbuhan, basah atau kering (dianginkan dahulu, lalu dijemur di panas matahari). Adapun kegunaannya bisa untuk mengobati:
1. Infeksi ginjal (Acute dan chronic nephritis), infeksi kandung kemih (Cystitis).
2. Sakit kencing batu.
3. Encok (Gout arthritis).
4. Peluruh air seni (Diuretic).
5. Menghilangkan panas dan lembab.
Pemakaian kumis kucing adalah : 30 - 60 gr. (kering) atau 90 - 120 gr (basah) direbus, atau yang kering/basah diseduh sebagai teh.
Berikut cara pemakaian yang bisa Anda coba :
Nephritis, edema (bengkak)
Kumis kucing 30 gr, daun urat 30 gr, rumput lidah ular 30 gr, semuanya direbus.
Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit (anyang-anyangan) Kumis kucing, meniran, Commelina communis, masing-masing 30 gram, direbus.
Adapun komposisi kumis kucing, sifat kimiawi dan efek farmakologis : Manis sedikit pahit, sejuk, anti radang, peluruh air seni, menghancurkan batu saluran kencing. kandungan kimianya antara lain Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.

Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com
Baca Selengkapnya - MENGETAHUI KHASIAT KUMIS KUCING

8 Maret 2010

MANFAAT ZAT HIJAU DAUN

Riset medis menunjukkan fakta mengejutkan: bahwa tingkat konsumsi sayuran seseorang berpengaruh besar terhadap usia hidupnya. Sebaliknya, semakin banyak seseorang mengkonsumsi daging, susu dan telor, semakin besar pula resiko terserang penyakit, khususnya jantung. Lebih parah lagi, usia hidup orang-orang tersebut lebih pendek ketimbang para perokok. Lalu, adakah jalan keluar mengatasi masalah ini, terutama untuk membendung arus modern yang ditandai dengan menjamurnya makanan cepat saji (fast food), yang secara diam-diam membentuk pola makan masyarakat yang kurang asupan sayur?

Sesungguhnya, kandungan gizi terbaik pada sayuran terdapat dalam apa yang kita kenal dengan pigmen hijau / zat hijau daun atau dalam istilah latin disebut dengan korofil atau Chlorophyll. Klorofil adalah inti daun / sayuran. Hingga pasokan nutrisi yang masuk kedalam tubuh manusia lewat sayuran sebenarnya tersuplai oleh klorofil yang terdapat dalam sayuran tersebut. “Hal yang terpenting dalam memulihkan kembali kesehatan adalah dengan mengambil asupan klorofil (chlorophyll) dalam jumlah seimbang dan terus-menerus setiap hari”, demikian kesimpulan yang dibuat oleh Dr. Ann Wigmore (Rebuild Your Healt, 1991). “Klorofil mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan tubuh manusia, sehingga tubuh bisa dibersihkan dan diperbaiki untuk membangun tubuh yang sehat”, tambahnya.

Klorofil bermanfaat sebagai desinfektan dan antibiotik dalam perang dunia, sebelum morfin ditemukan. Sampai hari inipun masih digunakan untuk program pembersihan kotoran. Klorofil membersihkan jaringan-jaringan tubuh yang sakit dan membuang keluar dari tubuh, beserta bakteri dan parasit yang ada dalam jaringan yang sakit terbut. Klorofil mengeluarkan racun-racun kimia sintesis macam borak dan formalin. Kerjanya seperti memandikan bagian dalam tubuh kita. Molekul klorofil mempunyai ekor hydrophobic yang masuk ke dalam hidrokarbon dinding-dinding sel tubuh dan menarik keluar dari dinding sel tesebut, seperti sabun melepaskan minyak dari tangan kita. Golongan hidrokarbon adalah pestisida, narkotika, perasa makanan dan lain-lain yang dibuat di laboratorium dari bahan minyak bumi. Hati kita berfungsi membongkar sistesis kimia tesebut dan mengeluarkannya dari dalam aliran darah kita. Karena itu Klorofil membantu kerja hati kita, sehingga hati kita tak kerja terlalu berat.

Energi terbentuk dari rantai oksigen dan glukosa (polisakarida) yang ada dalam daun hijau yang segar. Daun layu (terutama akibat pengolahan/pemasakan) akan mengandung lebih banyak karbon monoksida ketimbang oksigen. Energi terbentuk dari tambahan sel-sel darah merah untuk membawa lebih banyak oksigen ke dalam sel-sel tubuh kita. Klorofil adaah pembuat sel-sel darah merah tercepat. Jumlah sel darah terhitung akan meningkat dalam jangka waktu singkat dengan mengkonsumsi klorofil. Hemoglobin adalah molekol dalam sel darah yang mengangkut oksigen, dimana struktur kimanya hampir mirip dengan klorofil. Hal inilah yang menyebabkan klorofil mudah dikonversi oleh enzim-enzim dalam tubuh menjadi hemoglobin.

Riset tentang Klorofil memang telah membawa angin segar dalam dunia kesehatan manusia dewasa ini. Klorofil terbukti mampu mendetoksifikasi racun yang masuk ke dalam tubuh manusia, mulai lewat polusi udara/air hingga bahan pengawet makanan macam borak (borax/boraks) dan formalin. Namun, riset juga menyatakan bahwa klorofil murni yang terkena proses pengolahan (dimasak) akan rusak fungsi utamanya. Klorofil yang terolah tersebut akan sulit diserap oleh tubuh manusia, bahkan sebagian besar akan terbuang dalam sistem pembuangan. Lalu haruskah kita mengkonsumsi klorofil / sayuran mentah ? Suatu hal yang semakin absurd di dunia modern seperti sekarang.

Adalah ekstrak klorofil dari dari daun alfafa. Dengan teknologi tinggi, pengekstrakan dapat dilakukan sebelum terjadi penurunan mutu dan fungsi utamanya. Yaitu dengan menambahkan atom magnesium di dalam molekul bersama atom Copper dan atom-atom sodium, sehingga molekul chlorophyll bisa larut dalam air dan menjadi stabil. Penambahan atom-atom baru tersebut menghasilkan struktur kimia baru yang disebut Chlorophyllin

Liquid Chlorophyll adalah minuman kesehatan yang telah terkemas dan bisa langsung diminum, terbuat dari ekstrak klorofil daun Alfala. Daun Alfalfa dipilih karena memiliki struktur klorofil yang mirip dengan struktur molekul darah manusia. Penelitian juga menunjukkan bahwa Alfalfa sarat dengan kandungan gizi termasuk kandungan pigmen zat hijau daun atau klorofil.

Studi lebih lanjut dengan disertai fakta lapangan menunjukkan bahwa liquid chlorophyll memberi efek menabjubkan bagi para penderita penyakit-penyakit yang tergolong rewel atau sulit disembuhkan :
Kanker dan Tumor stadium dini
Gangguan ginjal, hati, pencernaan, peredaran darah
Penurunan Hb: Anemia dan demam berdarah
Mengatur kadar gula darah penderita diabetes
Mengatur tekanan darah
Mengatasi asam urat
Membersihkan asam dan lemak yang mengkristal di persendian penyebab rematik / radang sendi
Membersihkan kolestrol dan lemak jenuh yang mengkristal di peredaran darah pada penderita jantung & stroke.
Gangguan maag
Gangguan seputar mensturasi
Diambil dari : http://www.sekolah-bisnis.com/klorofil.php
Jika anda membutuhkan Khlophyll  silahkan hubungi kami : 085240976887

Tersedia chlorphill Isi 500 ml  = Rp 140.000,- dan isi 50 ml = Rp 48.000,-
Baca Selengkapnya - MANFAAT ZAT HIJAU DAUN

7 Maret 2010

KENALILAH KOLESTEROL ANDA


Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Tetapi bila kolesterol dalam tubuh berlebih akan tertimbun didalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena makanan ekstern yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).

Apa yang terjadi dalam tubuh ?
Unsur-unsur lemak dalam darah terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Hanya seperempat dari kolesterol yang terkandung dalam darah berasal langsung dari saluran pencernaan yang diserap dari makanan, sisanya merupakan hasil produksi tubuh sendiri oleh sel-sel hati.
Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan diserap dari usus dan masuk kedalam darah. Kolesterol dan unsur lemak lain tidak larut dalam darah. Agar dapat diangkut dalam aliran darah, kolesterol bersama dengan lemak-lemak lain (trigliserida dan fosfolipid) harus berikatan dengan protein untuk membentuk senyawa yang larut dan disebut dengan lipoprotein

Kilomikron merupakan liprotein yang mengangkut lemak menuju ke hati. Dalam hati, ikatan lemak tersebut akan diuraikan sehingga terbentuk kembali keempat unsur lemak tersebut, dan asam lemak yang terbentuk akan dipakai sebagai sumber energi atau bila jumlahnya berlebih akan disimpan dalam jaringan lemak. Bila asupan kolesterol tidak mencukupi, sel hati akan memproduksinya. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL ( Low Density Lipoprotein ) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL ( High Density Lipoprotein ) untuk dibawa kehati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam ( cairan ) empedu.

LDL mengandung lebih banyak lemak daripada LDL sehingga ia akan mengambang di dlam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya HDL disebut sebagai lemak yang baik karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi atau lebih berat.

Bagaimana kolesterol menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah?
Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. Makin kecil ukuran LDL atau makin tinggi kepadatannya makin mudah pula LDL tersebut menyusup ke dalam Iintima. LDL demikian disebut LDL kecil padat.
LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL-teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dapat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intimadisamping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag.

Sementara itu LDL-teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah

Keadaan ini akan semakin memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk ke lapisan intima dan kemudian akan membelah-belah diri sehingga jumlahnya semakin banyak.

Uraian tersebut diatas menunjukan bahwa terjadinya sumbatan pada pembuluh darah tidak semudah yang kita bayangkan. Kadar kolesterol yang tinggi perlu diwaspadai karena merupakan cikal bakal proses penyumbatan pembuluh darah, terlebih lagi bila yang meninggi adalah kadar kolesterol LDL, yang kita kenal sebagai lemak “jahat”. Kalau kita lihat mekanisme pembentukan sumbatan pembuluh darah diatas, LDL semakin berbahaya bila mempunyai ukuran kecil dengan kepadatan tinggi atau yang kita kenal sebagai LDL-kecil-padat.

Sumber : http://id.inaheart/
Semoga Bermanfaat.....
Baca Selengkapnya - KENALILAH KOLESTEROL ANDA