28 Desember 2009

PENYAKIT DIABETES MALITUS ( KENCING MANIS )

WASPADALAH PENYAKIT DIABETES
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana terjadi peningkatan kadar gula di dalam darah. Penyakit ini sering juga disebut Penyakit KENCING MANIS. Begitu ketahuan mengidap Diabetes, seseorang diwajibkan menjalankan disiplin ketat dalam hal makan-minum dan berolah raga. Kalau tidak, ancamannya sungguh tidak main-main !.

Diabetes bukanlah penyakit menular, penyakit ini disebabkan oleh gangguan produksi hormon Insulin yang dihasilkan oleh sel Beta pankreas.
Apa yang sebenarnya terjadi ?
Setiap kali menerima asupan karbohidrat dari makanan, tubuh akan memecahnya menjadi gula sederhana (Glukosa) yang akan segera masuk dalam aliran darah. Kondisi ini merangsang kelenjar pankreas untuk menghasilkan hormon Insulin, yang bertugas menggiring glukosa masuk kedalam sel, agar tidak gentayangan di dalam darah. Namun adakalanya tidak semua glukosa yang seharusnya tersimpan dalam sel berhasil digudangkan dan masih banyak yang tertinggal didalam darah. Akibatnya, gula darah ini akan dibuang bersama urin (air kencing), sehingga kencing terasa manis.
Awasi Gejalanya
Gejala awal kencing manis ditandai dengan terjadinya “ TIGA BANYAK “ yaitu :
* Banyak minum , karena sering haus
* Banyak kencing
* Banyak makan
Bila gejala awal ini terlewatkan dari perhatian, biasanya penderita mengalami penurunan berat badan dalam waktu 2-4 minggu, berat badan bisa susut sampai 5-10 kg
Beberapa faktor risiko kemungkinan pendertita mendapat penyakit Kencing Manis
1. Keturunan
Waspadalah jika orang tua (baik keduanya atau salah satu), ataupun saudara yang lainnya ada yang menderita kencing manis. Berarti Anda telah mengenggam resiko 40 % untuk mengidap Diabetes
2. Bayi Super
Resiko yang sama muncul pada orang yang pernah melahirkan bayi lebih dari 4000 gram atau dalam pemeriksaan pernah ditemukan kadar glukosa darahnya melebihi 140 mg/l (puasa) atau di atas 200 mg/dl (2 jam setelah makan)
3. Berat badan
Kegemukan (obesitas) juga turut mengundang kedatangan diabetes. Seseorang dikatakan gemuk apabila Berat Badan Relatif (BBR) > 120 %. Rumusan ini diperoleh dari :
BBR = BB (kg) / (TB (cm) – 100) X 100%
Misal : TB = 165cm, BB = 68kg
BBR = 68/(165-100) x 100% = 105%
4. Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi (hipertensi), yakni tensi lebih besar daripada 160/95, mengundang kemungkinan yang sama.

Bagaimana mencegahnya ?
1. Pola hidup sehat
Olah raga yang teratur, juga jauhi makanan yang mengundang Diabetes dengan berkonsultasi kepada dokter anda.
2. Kurangi gula
Langkah pertama adalah mengurangi konsumsi gula dan makanan – minuman bergula, antara lain Es krim, soft drink, jeli. Batasi hingga konsumsi gula atau makanan-minuman manis tidak lebih dari setara 2.5 sendok makan rata gula pasir/hari
3. Jaga berat badan
Begitu diketahui BBR sudah melampui 110 %, segeralah untuk berdiet rendah kalori atau tingkatkan aktivitas fisik
4. Makan makanan alami

Imbangi dengan meningkatkan konsumsi bahan makanan alami yang kaya serat kasar (sayuran hijau, beras putih tumbuk, beras merah, buah-buahan)
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan kadar gula darah dapat dilakukan :
1. Gula darah sewaktu
2. Gula darah saat puasa
3. Gula darah 2 jam post prandial (sesudah makan)

Adapun persiapan sebelum melakukan pemeriksaan DM
1. Puasa 10 – 12 jam
Selama menunggu diambil darah tidak diperkenankan makan/minum dan merokok
2. Hindari Stress
Stress menyebabkan kenaikan glukosa yang dibebaskan dari cadangan hati
Parameter Glukosa Darah (mg/dl)

Komplikasi
Kadar gula darah yang terus menerus tinggi juga akan menyebabkan gangguan-gangguan beberapa tahun kemudian yang kita kenal sebagai komplikasi jangka panjang.
Komplikasi ini dapat mempengaruhi :
1. Mata
 Perhatikaan perubahan dalam penglihatan. Saran :
* Temui dokter anda
* Kontrol kadar gula darah anda
* Kontrol tekanan darah anda
2. Ginjal
Perhatikan kadar protein dalam air kencing atau peningkatan tekanan darah. Saran :
* Temui dokter anda
* Kontrol gula darah anda
* Batasi makanan berprotein
3. Jantung

Perhatikan adanya sakit dada dan atau nafas pendek. Saran :
* Temui dokter anda
* Kontrol gula darah anda
* Batasi kolesterol
* Kontrol tekanan darah
* Hindari merokok
* Olah raga sesuai dengan anjuran dokter
4. Kaki

Perhatikan rasa sakit, bengkak atau luka yang tidak kunjung sembuh. Saran :
* Temui dokter anda
* Kontrol gula darah anda
* Batasi kolesterol
* Kontrol tekanan darah anda
* Hindari merokok
* Olah raga sesuai anjuran dokter
* Lakukan perawatan kaki yang baik

Sumber :
1. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia tahun 2002 (ISBN 979-97262-0-4) diterbitkan oleh PB. Perkeni
2. Mayfield JA, Reiber GE, Sanders LJ, Janisse D, Pogach LM. Preventive foot care in people with diabetes. Diabetes Care 2003 Jan;26 Suppl 1:S78-9
3. Elizabeth Tara, MD. & Eddy Soetrisno, Intimedia & Ladang Pustaka, Jakarta “Anda Perlu Tahu Diabetes”

Informasi kesehatan ini disajikan semata-mata untuk tujuan pendidikan/ penyuluhan kesehatan bagi masyarakat dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan pelayanan dari penyedia layanan kesehatan profesional. Segala hal tentang penentuan penyakit dan kondisi kesehatan pasien serta penatalaksanaannya harus didasarkan kepada penilaian dokter yang menanganinya.
Baca Selengkapnya - PENYAKIT DIABETES MALITUS ( KENCING MANIS )

24 Desember 2009

INFORMASI PENYAKIT HIPERTENSI ( DARAH TINGGI )

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya. Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.
 
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1
(Hipertensi ringan)
140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2
(Hipertensi sedang)
160-179 mmHg 100-109 mmHg
Stadium 3
(Hipertensi berat)
180-209 mmHg 110-119 mmHg
Stadium 4
(Hipertensi maligna)
210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih

PENGENDALIAN TEKANAN DARAH
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
  1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
  2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.
    Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
  3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. 
 GEJALA :
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
- sakit kepala
- kelelahan
- mual
- muntah
- sesak nafas
- gelisah
- pandangan menjadi kabur
yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Hipertensi yg tidak diobati

PENGOBATAN
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
  1. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
  2. Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol darah tinggi.
    Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
  3. Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat.
    Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
  4. Berhenti merokok. 
PEMBERIAN OBAT-OBATAN
  1. Diuretik thiazide biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk mengobati hipertensi.
    Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan tekanan darah.
    Diuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
    Diuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih, sehingga kadang diberikan tambahan kalium atau obat penahan kalium.
    Diuretik sangat efektif pada:
    - orang kulit hitam
    - lanjut usia
    - kegemukan
    - penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun
  2. Penghambat adrenergik merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker dan alfa-beta-blocker labetalol, yang menghambat efek sistem saraf simpatis.
    Sistem saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan segera akan memberikan respon terhadap stres, dengan cara meningkatkan tekanan darah.
    Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker, yang efektif diberikan kepada:
    - penderita usia muda
    - penderita yang pernah mengalami serangan jantung
    - penderita dengan denyut jantung yang cepat
    - angina pektoris (nyeri dada)
    - sakit kepala migren.
  3. Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-inhibitor) menyebabkan penurunan tekanan darah dengan cara melebarkan arteri.
    Obat ini efektif diberikan kepada:
    - orang kulit putih
    - usia muda
    - penderita gagal jantung
    - penderita dengan protein dalam air kemihnya yang disebabkan oleh penyakit ginjal menahun atau penyakit ginjal diabetik
    - pria yang menderita impotensi sebagai efek samping dari obat yang lain.
  4. Angiotensin-II-bloker menyebabkan penurunan tekanan darah dengan suatu mekanisme yang mirip dengan ACE-inhibitor.
  5. Antagonis kalsium menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan mekanisme yang benar-benar berbeda.
    Sangat efektif diberikan kepada:
    - orang kulit hitam
    - lanjut usia
    - penderita angina pektoris (nyeri dada)
    - denyut jantung yang cepat
    - sakit kepala migren.
  6. Vasodilator langsung menyebabkan melebarnya pembuluh darah.
    Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai tambahan terhadap obat anti-hipertensi lainnya.
  7. Kedaruratan hipertensi (misalnya hipertensi maligna) memerlukan obat yang menurunkan tekanan darah tinggi dengan segera.
    Beberapa obat bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan sebagian besar diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah):
    - diazoxide
    - nitroprusside
    - nitroglycerin
    - labetalol.
    Nifedipine merupakan kalsium antagonis dengan kerja yang sangat cepat dan bisa diberikan per-oral (ditelan), tetapi obat ini bisa menyebabkan hipotensi, sehingga pemberiannya harus diawasi secara ketat. 
PENCEGAHAN
Perubahan gaya hidup bisa membantu mengendalikan tekanan darah tinggi.
Disamping oleh raga yang teratur konsumsi obatan herbal yang mengandung serat alami seperti : Kapsul Afiafit, Teh Mahkota Dewa, Teh Rosela (Mazela ) yang sudah terbukti banyak membantu pasien yang terkena hipertensi karena herbal-herbal tersebut bersifat alami serta secara klinis banyak mengandung zat-zat yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Perubahan gaya hidup
Baca Selengkapnya - INFORMASI PENYAKIT HIPERTENSI ( DARAH TINGGI )

22 Desember 2009

8 PENYAKIT TUMOR YANG MENGERIKAN

Setiap insan manusia yang diciptakan Tuhan mungkin akan mengharapkan sesuatu yang paling sempurna, tapi sayangnya gambar-gambar berikut merupakan orang yang mungkin belum sempurna akibat penyakit yang dinamakan Tumor atau Kanker.

Seperti diketahui, Tumor atau kanker terbentuk melalui 2 kondisi yaitu adanya promoter dan inisiator. Promoter merupakan rangsangan/stimulus yang berulang-ulang hingga saat memicu DNA inti sel mengalami mutasi secara tiba-tiba (inisiator). Akibatnya gen-gen akan memberikan instruksi yang kacau pada tubuh dan memberikan perintah untuk membentuk jaringan monster atau apa pun bentuknya yang bukan merupakan jaringan normal.

Sel-sel yang telah kacau inilah yang merupakan generasi jaringan kanker atau tumor yang disebut sebagai inisiator kanker. Bila gen kanker sudah terbentuk maka gen ini akan mudah diturunkan sehingga generasi berikutnya juga beresiko terkena kanker.

Seberapa cepat proses ini terjadi sangat tergantung kepada seberapa kuat factor promoter dan berapa lama paparan terjadi, serta kemampuan tubuh dalam menangkal/menetralkan factor promoter.

Berikut gambar-gambarnya.

1. Jose: the man with no face

2. Huang Chuncai: 44 pound (20kg) tumor on his face

3.  Huang Liqian: 33 pound (15Kg) tumor on his neck

4. Chen Zongtao: 154 pound (70kg) tumor on his right leg

5. Gao An-ni: tumor in her underlip

6. Lai Ti Dao: 10 pound (4.5KG) tumor on her face

7.  Phuon: another facial tumor, no luck

8. Chantal Sébire: Suffered from esthesioneuroblastoma, died through euthanasia

Intinya, bersyukur yuk apa yang sudah kita punya dan rasakan saat ini. (ODD/
Baca Selengkapnya - 8 PENYAKIT TUMOR YANG MENGERIKAN

2 September 2009

WASPADAILAH KANKER PAYUDARA SEJAK DINI

MOHON MAAF, BUKAN PORNO !!

Bila pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan terjadi suatu benjolan atau tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut dengan kanker. Tumor ganas mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru. Penyebaran ini disebut metastase. Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat, seperti kanker payudara.

Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm pada waktu 8-12 tahun. Sel kanker tersebut diam pada kelenjar payudara. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Kapan penyebaran itu berlangsung, kita tidak tahu. Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh kita selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker.

Penyebab Kanker Payudara

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara.

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang berpengaruh adalah:

  1. Usia: Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
  2. Pernah menderita kanker payudara: Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
  3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara: Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.
  4. Faktor genetik dan hormonal.
  5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.
  6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil.
  7. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
  8. Obesitas pasca menopause.
  9. Pemakaian alkohol.
  10. Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
  11. Bahan kimia: Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
  12. DES (dietilstilbestrol): Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara. [Info tentang DES silakan lihat pada Wikipedia pada link: http://en.wikipedia.org/wiki/Diethylstilbestrol
  13. Penyinaran.

Gejala dan Tanda Kanker Payudara

Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.

Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah), perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu), payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu bersisik, puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

Perkembangan Stadium Kanker Payudara

Stadium 1
Pada stadium ini, benjolan kanker tak lebih dari 2 cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Perawatan yang sangat sistematis akan diberikan pada kanker stadium ini, tujuannya adalah agar sel kanker tidak dapat menyebar dan tidak berlanjut pada stadium selanjutnya. Pada stadium ini, kemungkinan sembuh total pada pasien adalah 70%.

Stadium 2
Pada stadium ini, kemungkinan sembuh penderita adalah 30 - 40 % tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Biasanya besarnya benjolan kanker sudah lebih dari 2 bahkan bisa sampai 5 cm dan tingkat penyebarannya pun sudah sampai daerah ketiak. Atau bisa juga ukuran kanker sudah mencapai 5 cm tapi belum menyebar kemana-mana. Biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal.

Stadium 3A
Menurut data dari Depkes, 87% kanker payudara ditemukan pada stadium ini. Benjolan kanker sudah berukuran lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar limfa.

Stadium 3B
Kanker sudah menyebar ke seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada. Selain itu juga penyebarannya juga sudah menyerang secara tuntas kalenjar limfa. Jika sudah demikian tidak ada alternatif lain selain pengangkatan payudara.

Stadium 4
Sel-sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya tulang, paru-paru, hati atau otak. Atau bisa juga menyerang kulit, kelenjar limfa yang ada di dalam batang leher. Sama seperti stadium 3, tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara.

Pencegahan Kanker Payudara

Banyak faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker.

Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhan jika masih pada stadium dini.

Sadari, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini.

Deteksi Awal

Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan.

Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut:

  1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
  2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.
  3. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.
  4. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
  5. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna
  6. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.

Tindakan Lanjut

Bila ditemukan adanya benjolan, biasanya dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan mammografie. Mammografie adalah pemeriksaan payudara dengan alat rontgen dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit, dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mammografie adalah seminggu setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mammogram.

Cara lainnya adalah dengan operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan (biopsi) dari benjolan itu, kemudian diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi. Bila diketahui dan dipastikan bahwa benjolan itu adalah kanker, maka payudara harus diangkat seluruhnya untuk menghindari penyebaran ke bagian tubuh yang lain.

Siapakah yang harus menjalani pemeriksaan mammografie?

  1. Wanita yang berumur lebih dari 50 tahun.
  2. Wanita yang memiliki ibu atau saudara perempuan yang pernah menderita kanker payudara.
  3. Wanita yang pernah menjalani pengangkatan salah satu payudaranya. Wanita dalam golongan ini harus berada dalam pengawasan yang ketat.
  4. Wanita yang belum pernah melahirkan anak. Ternyata pada golongan ini sering dijumpai serangan kanker payudara.

Pengobatan Kanker Payudara

Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada stadium klinik penyakit (Tjindarbumi, 1994), yaitu:

Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):

  1. Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
  2. Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
  3. Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.

Radiasi

Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.

Sumber:

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_payudara
  2. http://www.blogdokter.net/2007/03/13/kanker-payudara/
  3. http://en.wikipedia.org/wiki/Diethylstilbestrol
  4. http://www.dechacare.com/Kanker-Payudara-Pengertian-dan-Penyembuhan-I319.html
  5. http://nusaindah.tripod.com/tipskankerpayudara.htm
  6. Sumber lainnya

Simak Kesaksian seorang konsumen AFIAFIT yang sembuh dari derita Kanker Payudara setelah mengonsumsi kapsul Herbal AFIAFIT (dengan izin Allah, tentunya).

KANKER PAYUDARA
Ummu Abdillah, 40 an th, Pendolo Sulawesi Tengah
Menderita kanker Payudara kemudian oleh dokter diputuskan untuk operasi. Kemudian konsumsi herbal ini satu botol dan kondisinya semakin membaik dan diputuskan untuk tidak operasi.

Baca Selengkapnya - WASPADAILAH KANKER PAYUDARA SEJAK DINI